Sebuah pintu yang terbuka...
Ibarat memulai sebuah perjalanan, keberadaan Komunitas Peduli Sungai Ujung
Hilir diawali dengan membuka pintu kesadaran warga akan pentingnya kelestarian
Sungai Ujung sebagai urat nadi kelestarian lingkungan sekitarnya.
Melalui
inisiasi Heru Purnomo pada tahun 2014, masyarakat kemudian melakukan pembersihan
sungai terutama yang melewati Desa Pandes, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten,
Jawa Tengah.
Edukasi
pelestarian lingkungan sungai juga mulai disentuh oleh warga dengan mulai
mendirikan Bank Sampah, dimana warga disosialisasikan untuk melakukan pemilahan
sampah rumah tangga.
Dan
di tahun 2015, pemuda sekitar sungai ujung semakin bergairah untuk melakukan
kegiatan bersih sungai dan penataan lingkungan.
Berjalan bersama untuk memulai...
Warga
kemudian juga memasang banner dan poster sosialisasi kelestarian. Gerakan ini
kemudian meluas ke beberapa wilayah lain di daerah aliran Sungai Ujung bagian
hilir.
Hasilnya
cukup terlihat, hanya dalam 3 kali gotong royong yang melibatkan warga,
perlahan-lahan sungai Ujung bagian hilir mulai terlihat bersih. Bahkan beberapa
taman di bantaran sungai mulai terlihat terbangun dengan baik.
Pergerakan komunitas bersama dengan masyarakat juga di apresiasi oleh
kecamatan karena perubahan lingkungan sungai yang drastis dari sangat kotor
menjadi bersih dan tertata, Surat Keputusan pun diberikan oleh Camat Wedi
kepada Komunitas Peduli Sungai Ujung Hilir.
Dari perjalanan komunitas tersebut, komunitas mendapat apresiasi berupa :
- Diterbitkannya Surat Keputusan (SK) dari Camat Wedi pada tanggal 14 Januari 2015.
- Medapat pengakuan dari Sekolah Sungai Klaten.
- Dikukuhkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ketika memperigati hari lingkungan hidup pada tanggal 15 juni 2016.
EmoticonEmoticon