Kerja Nyata Srikandi Sungai Ujung Hilir

8/08/2018 Add Comment
Sebulan lebih sungai ujung belum dibasahi tetesan air hujan, ketika melewati tepian sungai ujung pemandangan hilir sungai terlihat, beberapa sampah yang hanyut dari bagian tengah dan hulu sungai ngendon (berhenti) di bagian hilir sungai, tepatnya di Desa Pandes. Adzan ashar yang terdengar menjadikan riak air di sungai ujung seperti menangis menerima sampah-sampah dari manusia yang tak punya otak.

Srikandi Sungai Desa Pandes 
Tak lama berselang, banyak ibu-ibu yang keluar rumah menuju sungai dengan membawa sapu, karung, sabit, dan alat seadanya. Ibu-ibu ini sambil mengobrol mereka asik membersihkan tepian sungai, tertawa bahagia seperti menyenangkan ngumpul beberes bantaran sungai ujung.

Di sepanjang aliran sungai ujung bagian hilir yang melewati Desa Pandes ini ternyata banyak ibu-ibu segala umur yang keluar rumah dengan semangat.


Mulai jembatan jagalan sampai bendung daratan di sisi selatan desa ibu-ibu turun ke sungai ujung, membawa karung dan alat seadanya untuk membersihkan sampah plastik dan menata bebrapa bagian tepi sungai. Kebersamaan yang terlihat sungguh indah, gelak tawa dan candaan mereka menunjukkan kearifan masyarakat sekitar sungai seperti masa lampau. Peduli terhadap sungai, berceloteh sambil mengajak anak serta beberapa bapak-bapak yang peduli terhadap sungai.

Masyarakat Desa Pandes
Bertemu dengan TP.PKK Desa Pandes saya sedikit mengajak berbincang sambil mengambil sampah di sungai, berikut obrolan ringan yang terjadi :
penulis : "kegiatan apa ini bu, kog rame sekali?"
ibu : "bersih sungai mas, ibu-ibu khususnya, alhamdulillah bapak-bapak dan beberapa pemuda ikut juga."
penulis : "tujuannya apa bu, kok mau sih ibu-ibu di Desa Pandes giat sungai seperti ini?"
ibu : "kita hanya berharap untuk mewujudkan sungai ujung yang rahayu mas, jaman dulu kita bisa menikmati sungai yang bersih, ntar anak cucu kita tidak ikut menikmati sungai yang bersih klo kita tidak merawat kn?"


Beberapa kali saya ngobrol dengan ibu-ibu yang ada, dari obrolan ringan yang terjadi menunjukkan keberagaman masyarakat di Desa Pandes bisa bersatu untuk merawat sungai, real turun ke sungai. Sungguh menyenangkan melihat semua kegiatan sore kemarin terjadi. Kegotong-royongan yang hampir hilang ditelan jaman, kebersamaan tanpa memandang perbedaan, dengan semangat untuk mewujudkan sungai ujung nan rahayu. Dari tepian sungai ujung cerita ini penulis meminta maaf karena belum semua photo terupload. Nanti semua photo akan di upload di bagian gallery kegiatan.(din/hanarasa)

#sungai_ujung_rahayu