Berbagi Pemahaman Tentang Lingkungan serta Problem
yang Ditimbulkannya
(Kunjungan
Karang Taruna Belang Wetan)
Pandes – merupakan salah satu
desa di Kabupaten Klaten yang sudah tak asing di telingan masyarakat umum atau
publik, karena prestasi-prestasi yang di raihnya. Berbagai penghargaan di
raihnya, salah satunya adalah penghargaan terhadap komunitas peduli sungai yang
baru-baru ini ramaikan publik. Komunitas Peduli Sungai Ujung Hilir (KPSUH) dalam
dua dekade berturut-turut berhasil sabet kejuaraan komunitas peduli sungai
terbaik. Pertama yakni pada tahun 2017, komunitas berhasil duduki peringkat
satu sebagai komunitas terbaik tingkat propinsi. Kedua pada tahun 2018 berhasi
duduki juara satu komunitas terbaik tingkat nasional. Prestasi tersebut merupakan
sebagian dari beberapa prestasi yang telah di capainya.
Komunitas Peduli Sungai Ujung Hilir (KPSUH) merupakan salah satu dari
hasil pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan. Prestasinya yang mencolok
menyebabkan tak kunjung hentinya kunjungan-kunjungan di setiap bulannya.
Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 02 februari 2019 di balai Desa Pandes.
Komunitas di kunjungi oleh Karang Taruna Belang Wetan dalam rangka sharing dan
belajar tentang lingkungan. Kunjungan tersebut dibuka dengan sesi presentasi
oleh ketua komunitas peduli sungai (Heru Purnomo) dan dibantu oleh beberapa
anggotanya. Heru purnomo menerangkan beberapa poin penting tentang kerja
komunitas yang di hidupinya. Dari sejarah, program kerja, hambatan, prestasi,
hingga kondisinya saat ini. Kurang lebih satu jam pemaparan kehidupan
komunitas, lalu di sambung dengan sesi sharing dan tanya jawab terkait
lingkungan dan problemnya.
Keaktivan audisens semakin membuat berwarna diskusi itu, berbagai
pertanyaan spektakuler di hadirkan oleh audiens. Waktu terus berjalan hingga di
tutuplah dengan beberapa cerita tentang kehidupan komunitas yang membuat unggul
dari yang lain. “ Komunitas yang saya
hidupi sempat beberapa dekade yang lalu mengagetkan banyak orang, saat saya
angkat bicara tentang kerja nyata komunitas dalam ajang perlombaan komunitas
peduli sungai. Komunitas ini tidak hanya bekerja dalam lingkup lingkungan fisik
di area sekitar sungai. Kami juga melakukan riset kecil-kecilan tentang kesehatan
masyarakat, seiring beradanya komunitas ini. Kami menemukan hasil yang
mengagetkan. Keberadaan komunitas sungai juga berdampak positif bagi kesehatan
warga Desa Pandes. Dampak tersebut adalah berkurangnya jumlah atau kuantitas
korban penyakit yang semulanya telah menyerang warga. Penyakit-penyakit
tersebut adalah diare, demam berdarah, dan stunting. Ternyata dengan program
kerja komunitas, dapat mengurangi kuantitas penyakit di Desa Pandes. Data itu
kami ambil dari puskesmas terdekat di Pandes” (Ujar Heru saat visitasi).
Kunjungan-kunjungan seperti ini sangat penting bagi masyarakat. Melihat
kondisi lingkungan (terutama sungai) yang kini mencapai kadar krisis. Limbah
cair maupun non cair kini tak asing lagi di di jumpai di sekitar aliran atau di
bantaran. Maka dari itu sharing-sharing seperti ini merupakan hal yang sangat
penting guna mempertebal pemahaman tentang lingkungan, masalah-masalah, serta
penanganannya.
Author : Arif
Miftah
EmoticonEmoticon