SOSIALISASI SEJAK
USIA DINI
Pandes - Pengenalan mengenai
pengelolaan lingkungan kini tidak hanya saja menyasar pada orang-orang dewasa
saja. Anak, sejak usia dini pun juga sebaiknya dilibatkan dalam proses
mengelola lingkungan itu sendiri. Hal tersebut dilakukan karena menurut
penelitian, pendidikan sejak usia dini mendorong lebih cepatnya anak untuk
menangkap dan merespon hal tersebut. Hal tersebut juga di lakukan dalam pengelolaan
lingkungan yang ada di Desa Pandes Wedi Klaten.
Sungai yang
mulai mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dilihat dari segi fisik dan
kondisinya tak menurunkan semangat komunitas untuk terus melakukan sosialisasi
terhadap warga Desa Pandes untuk terus menjaga dan merawat lingkungannya.
Karena telah di rasakan berbagai macam manfaat yang di dapatkan dari perubahan
kondisi sungai, selain mendapatkan juara tingkat nasional, pemanfaatan sungai
dan kesehatan masyarakat sekitar juga meningkat. Anak-anak sejak usia dini
diharapkan juga bisa berkontribusi dalam merawat dan melestarikan alam sekitar
yang ada di Desa Pandes. Karena dalam 10-15 tahun kedepan mereka yang akan
melanjutkan dan meneruskan perjuangan ini, maka dari itu pendidikan sejak usia
dini dilakukan oleh Komunitas Peduli Sungai Ujung Hilir (KPSUH).
Komunitas dan
di bantu dengan teman-teman dari Sosiologi Fisip UNS melakukan kegiatan
sosialisasi pengelolaan lingkungan yang dilakukan di dua SD yang ada di Desa
Pandes. Dua SD tersebut diantaranya SD ‘Aisyiah Full Day dan juga SD Negeri
Pandes, target dari sosialisasi itu dilakukan pada anak kelas 5 SD. Dalam
sosialisasi tersebut dikenalkan bagaimana menjaga dan merawat lingkungan,
mengenai pengurangan penggunaan sampah plastik, dan juga bagaimana mengelola
barang bekas khususnya plastik untuk mengurangi pencemaran yang terjadi di
sungai. Dalam pelaksanaan sosialisasi tersebut, anak-anak sangat antusias dan juga
telah berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan sungai walaupun dimulai dari
hal kecil. Karena sekecil apapun kontribusi mereka sangat berguna.
EmoticonEmoticon