Seribuan Sukarelawan Bersihkan Sungai Ujung
Klaten
Solopos.com, KLATEN -- Seribuan sukarelawan melakukan aksi
bersih-bersih di sepanjang Sungai Ujung, Kecamatan Wedi, Klaten, Sabtu
(15/9/2018) pagi. Aksi itu digelar untuk mendukung program World Clean Up
Day atau hari bersih-bersih se-dunia 2018.
Aksi bersih-bersih digelar dari bawah
Jembatan Jagalan hingga bendungan
atau dam Kuntulan. Bersih-bersih diikuti warga di sepanjang alur sungai,
sukarelawan, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), DPUPR, BPBD,
serta siswa SD di sekitar alur sungai.
“Kalau peserta ada seribuan orang.
Panjang alur sungai yang dibersihkan lebih dari 2 km,” kata Ketua Komunitas
Peduli Sungai Ujung, Heru Purnomo, saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Pria yang juga Kepala Desa (Kades)
Pandes, Kecamatan Wedi itu mengatakan aksi untuk menggugah kembali semangat
warga menjaga kelestarian sungai yang mengalir di sekitar mereka. “Kegiatan ini
menjadi momentum agar masyarakat kembali tergerak mencintai dan melestarikan
lingkungan,” kata dia.
Selama ini aksi bersih sungai di
sepanjang alur Sungai Ujung kerap dilakukan. Bersih sungai dimulai pada 2014
dengan pembersihan sampah di sekitar jembatan. Aksi itu dilanjutkan dengan aksi
bersih sungai massal melibatkan 3.000 sukarelawan dibantu Pemkab, TNI, serta
Polri. Kegiatan pembersihan alur sungai kian masif setelah Komunitas Peduli
Sungai Ujung dikukuhkan Gubernur Jawa Tengah pada 2016 silam. “Dari kegiatan
itu gerakannya semakin masif dan terus berjalan sampai saat ini,” jelas Heru.
Gotong royong pembersihan itu
mengubah wajah bantaran sungai. Kawasan yang sebelumnya menjadi tempat
pembuangan sampah kini diubah menjadi taman
dibangun dengan anggaran swadaya, dana desa, serta dana dari APBD. Dari aksi
itu Komunitas Sungai Ujung menjuarai pemilihan Komunitas Peduli Sungai tingkat
nasional pada 2018. “Seputaran taman kini menjadi tempat warga menggali ekonomi
kreatif,” jelas dia.
Heru menuturkan dari sisi kesehatan
ada dampak positif. Ia mencontohkan jika sebelumnya warga bantaran sungai
terutama di wilayah Pandes masuk daerah endemis demam berdarah dengue (DBD).
Namun, dua tahun terakhir wilayah tersebut dinyatakan bebas DBD. Selain itu,
tak ada lagi warga yang terserang leptospirosis.
“Secara tidak disadari taraf kesehatan
masyarakat semakin membaik. Harapan kami gerakan-gerakan seperti ini semakin
masif ke alur sungai lainnya,” kata dia.
Selain aksi bersih-bersih, kegiatan
pagi itu juga diwarnai dengan aksi salah satu peserta gotong royong menyusun
batu di alur sungai. Aksi itu dilakukan salah satu sukarelawan dari DPUPR Klaten,
Ahmad Mustofa, 23. Pegawai honorer
di bidang Sumber Daya Air (SDA) itu menyusun batu di alur sungai belakang
kantor desa. “Inisiatif sendiri biar alur kali tambah manis,” kata warga Desa
Nangsri, Kecamatan Manisrenggo itu.
1 komentar:
Write komentarDepo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
Replymampir di website ternama I O N Q Q
paling diminati di Indonesia,
di sini kami menyediakan 5 permainan dalam 1 aplikasi
~bandar poker
~bandar-q
~domino99
~poker
~bandar66
segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
Whatshapp : +85515373217
EmoticonEmoticon